Resep Kue Sitrun Khas Jawa Tengah: Kue Tradisional Segar dan Lezat

Kue sitrun adalah salah satu kue tradisional yang khas dari Jawa Tengah, terkenal dengan rasa asam dan manis yang menyegarkan. Biasanya, kue ini disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan pada slot 5 ribu berbagai acara dan perayaan. Kue sitrun terbuat dari bahan-bahan sederhana, tetapi memiliki rasa yang unik dan menyegarkan berkat sentuhan rasa jeruk nipis atau lemon.

Berikut adalah resep mudah untuk membuat kue sitrun khas Jawa Tengah yang enak dan lezat. Dengan bahan yang mudah ditemukan, Anda bisa mencoba membuatnya di rumah untuk keluarga atau tamu istimewa.

Bahan-Bahan yang Dibutuhkan:

  • 200 gram tepung terigu serbaguna
  • 150 gram gula pasir
  • 100 gram mentega (dilelehkan)
  • 2 butir telur
  • 2 sendok makan air jeruk nipis (atau bisa juga menggunakan air lemon)
  • 1 sendok teh baking powder
  • 1/2 sendok teh vanili bubuk
  • 1 sendok teh air daun suji (untuk warna hijau alami, opsional)
  • Sejumput garam
  • 50 gram kelapa parut kasar (untuk taburan)

Cara Membuat Kue Sitrun Khas Jawa Tengah:

1. Siapkan Bahan-Bahan

  • Pertama-tama, siapkan semua bahan yang diperlukan. Pastikan mentega sudah dilelehkan, telur dalam suhu ruangan, dan kelapa parut kasar siap digunakan.

2. Campurkan Bahan Kering

  • Ayak tepung terigu, baking powder, dan garam ke dalam sebuah wadah besar. Campurkan rata agar bahan kering tercampur dengan baik.

3. Kocok Telur dan Gula

  • Dalam wadah terpisah, kocok telur dan gula pasir menggunakan mixer atau pengocok tangan hingga adonan menjadi ringan dan mengembang. Proses ini akan memberikan tekstur yang lembut pada kue.

4. Tambahkan Mentega dan Air Jeruk Nipis

  • Masukkan mentega leleh ke dalam adonan telur dan gula, lalu aduk hingga tercampur rata. Setelah itu, tambahkan air jeruk nipis (atau air lemon) dan vanili bubuk, lalu aduk kembali.

5. Masukkan Campuran Bahan Kering

  • Secara bertahap, masukkan campuran bahan kering (tepung terigu, baking powder, dan garam) ke dalam adonan basah sambil diaduk perlahan dengan spatula hingga tercampur rata. Jika Anda ingin kue sitrun ini memiliki warna hijau alami, tambahkan air daun suji sesuai selera.

6. Panggang Adonan

  • Siapkan loyang yang telah diolesi mentega atau dialasi kertas roti. Tuang adonan ke dalam loyang dan ratakan permukaannya.
  • Panggang adonan dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya pada suhu 160°C selama 30-40 menit, atau hingga kue matang sempurna dan berwarna kecokelatan. Cek kematangan dengan menusukkan tusuk gigi; jika keluar bersih, berarti kue sudah matang.

7. Taburkan Kelapa Parut

  • Setelah kue matang, keluarkan dari oven dan diamkan sejenak agar tidak terlalu panas. Taburkan kelapa parut kasar di atas kue untuk memberikan rasa gurih dan tekstur yang lebih menarik.

8. Potong dan Sajikan

  • Setelah kue sitrun dingin, potong-potong sesuai selera dan sajikan. Kue sitrun siap dinikmati sebagai camilan ringan atau hidangan penutup yang menyegarkan.

Tips Membuat Kue Sitrun:

  • Pilih Jeruk Nipis yang Segar: Untuk mendapatkan rasa asam yang segar, pastikan Anda menggunakan jeruk nipis yang masih segar. Anda juga bisa menggantinya dengan air lemon untuk rasa yang lebih tajam.
  • Variasi Kelapa Parut: Anda bisa menambahkan sedikit gula pada kelapa parut agar rasa kelapa lebih manis. Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan kelapa muda parut agar lebih kenyal.
  • Penggunaan Daun Suji: Air daun suji memberikan warna hijau alami pada kue, tetapi ini opsional. Jika Anda tidak memiliki daun suji, Anda bisa mengabaikan langkah ini.

Kue sitrun khas Jawa Tengah merupakan pilihan yang sempurna untuk hidangan penutup atau camilan ringan yang menyegarkan. Dengan rasa asam manis yang khas dari jeruk nipis atau lemon, kue ini memberikan sensasi yang berbeda dibandingkan kue-kue lainnya. Selain mudah dibuat, bahan-bahan yang digunakan juga sangat sederhana dan mudah ditemukan di pasar.

Jika Anda ingin merasakan kenikmatan kue tradisional ini di rumah, ikuti resep di atas dan nikmati kelezatannya bersama keluarga atau teman-teman. Kue sitrun ini cocok disajikan dalam berbagai acara, baik itu acara keluarga, arisan, atau sekadar ngemil di sore hari.

Kue Tradisional Khas Jawa Tengah yang Wajib Dicoba

Jawa Tengah, sebuah provinsi yang terletak di tengah pulau Jawa, dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi kuliner yang sangat beragam. Salah satu hal yang paling mencuri perhatian adalah kue tradisional khas daerah ini. Kue-kue tersebut tak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan makna budaya yang mendalam. Mulai dari kue basah yang lembut hingga kue kering yang renyah, setiap jenis kue mencerminkan keunikan dan kekayaan rasa yang menjadi ciri khas kuliner Jawa Tengah. Berikut adalah beberapa kue tradisional khas Jawa Tengah yang wajib dicoba.

1. Kue Lapis Semar Mendem

Kue lapis Semar Mendem adalah salah satu kue tradisional Jawa Tengah yang sangat terkenal. Kue ini terbuat dari tepung beras ketan yang diolah dengan cara dikukus dan disusun lapis demi lapis, menghasilkan tekstur yang kenyal dan lembut. Kue ini memiliki warna-warna cerah seperti hijau, merah, dan putih, yang memberi kesan menarik dan menggugah selera. Biasanya, kue lapis Semar Mendem disajikan dalam bentuk potongan kecil dan sering ditemui pada acara-acara adat atau perayaan. Lapis Semar Mendem bukan hanya sekadar kue, melainkan juga simbol keberuntungan dan kesejahteraan dalam budaya Jawa.

2. Kue Cenil

Kue cenil adalah kue tradisional Jawa Tengah yang terbuat dari tepung ketan dan diberi pewarna alami seperti daun pandan untuk menghasilkan warna hijau yang segar. Kue ini memiliki tekstur kenyal dan biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut yang memberikan rasa gurih. Kue cenil sangat populer sebagai camilan sore hari atau sebagai hidangan dalam acara adat. Selain rasanya yang manis dan gurih, cenil juga memiliki daya tarik visual yang cantik dengan warna-warna cerah yang menggoda.

3. Kue Apem

Kue apem adalah salah satu kue basah khas Jawa Tengah yang sering kali dijadikan hidangan dalam berbagai acara tradisional, seperti selametan, pernikahan, atau arisan. Kue ini terbuat dari tepung terigu, ragi, dan kelapa parut, yang memberikan tekstur lembut dan rasa manis. Kue apem memiliki bentuk bulat dan berwarna putih atau kuning cerah. Di beberapa daerah, apem juga diberi pewarna alami atau taburan kelapa parut di atasnya. Kue apem menjadi simbol rasa syukur dan harapan yang baik, serta memiliki makna kedamaian dan kesejahteraan bagi yang memakannya.

4. Kue Srabi

Srabi adalah kue tradisional khas Jawa Tengah yang terbuat dari tepung beras, santan, dan ragi. Kue ini dimasak dengan cara dipanggang menggunakan arang atau tungku sehingga menghasilkan tekstur luar yang renyah, tetapi tetap lembut di bagian dalam. Kue srabi biasanya disajikan dengan beragam topping, seperti gula merah cair, kelapa parut, atau cokelat, yang menambah cita rasa manisnya. Srabi sangat digemari di daerah Solo dan sekitarnya, dan sering dijadikan camilan atau teman minum teh.

5. Kue Roti Gambang

Roti gambang adalah kue kering tradisional khas Jawa Tengah yang memiliki rasa manis dan sedikit gurih. Roti ini terbuat dari campuran tepung terigu, gula kelapa, dan rempah-rempah seperti kayu manis dan pala. Roti gambang memiliki tekstur yang kenyal di dalam dan agak keras di luar, serta sering dipotong dalam bentuk panjang atau kotak. Roti gambang memiliki warna cokelat keemasan yang menggugah selera dan sering disajikan dalam acara-acara tertentu atau sebagai oleh-oleh khas Solo.

6. Kue Talam

Kue talam adalah kue tradisional Jawa Tengah yang terbuat dari tepung beras, tepung jagung, kelapa parut, dan gula kelapa. Kue ini dimasak dengan cara dikukus dalam cetakan khusus sehingga menghasilkan lapisan-lapisan warna yang menarik. Kue talam memiliki dua lapisan utama, yaitu lapisan putih dari tepung beras dan lapisan hijau dari daun pandan. Rasanya yang manis dan gurih, serta teksturnya yang lembut, menjadikan kue talam sebagai salah satu pilihan yang paling digemari untuk hidangan penutup atau camilan di acara adat.

7. Kue Bugis

Kue Bugis adalah kue tradisional khas Jawa Tengah yang terbuat dari tepung ketan dengan isian kelapa parut yang dicampur dengan gula merah cair. Kue ini biasanya dibungkus dengan daun pisang dan kemudian dikukus, sehingga menghasilkan aroma yang khas dan tekstur kenyal. Kue Bugis sering kali disajikan dalam acara perayaan atau sebagai camilan saat bersantai bersama keluarga.

Kue tradisional khas Jawa Tengah tidak hanya menawarkan cita rasa yang menggugah selera, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakatnya. Setiap kue memiliki sejarah dan makna tersendiri, yang membuatnya lebih dari sekadar makanan. Dari kue lapis Semar Mendem yang manis dan kenyal hingga roti gambang yang gurih, setiap jenis kue membawa kenangan dan tradisi yang patut dilestarikan. Jadi, jika Anda berkesempatan berkunjung ke Jawa Tengah, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kue-kue tradisional yang penuh dengan rasa dan makna budaya ini.