Resep Kue Jongkong Khas Bangka Belitung: Lembut dengan Santan

Kue jongkong adalah salah satu kue tradisional khas Bangka Belitung yang terkenal dengan teksturnya yang lembut dan rasa gurih manis dari santan. https://www.universitasbungkarno.com/fakultas-hukum/ Kue ini biasanya disajikan dalam bentuk persegi atau lonjong, dengan lapisan santan yang lembut di atasnya. Jongkong menjadi camilan favorit masyarakat lokal dan sering hadir dalam berbagai acara tradisional maupun sebagai kudapan sehari-hari.

Keistimewaan kue jongkong terletak pada perpaduan tekstur lembut dan kenyal dari adonan tepung beras atau tepung sagu dengan aroma santan yang khas. Rasa manisnya yang pas dan aroma gurih santan menjadikan kue ini lezat untuk disantap kapan saja.

Sejarah Kue Jongkong Bangka Belitung

Kue jongkong telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Bangka Belitung sejak lama. Kue ini umumnya dibuat dalam acara adat, perayaan keluarga, maupun sebagai hidangan untuk tamu. Keberadaan kue jongkong mencerminkan kreativitas masyarakat lokal dalam mengolah bahan sederhana menjadi camilan lezat dan menarik.

Selain sebagai kudapan, kue jongkong juga sering dijadikan simbol keramahan dan kebersamaan, terutama dalam tradisi menyambut tamu atau perayaan hari besar. Penggunaan santan sebagai bahan utama menegaskan nilai kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan alami yang tersedia di daerah pesisir.

Bahan-Bahan Kue Jongkong

Untuk membuat kue jongkong khas Bangka Belitung, bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain:

Bahan Adonan:

  • 200 gram tepung sagu atau tepung beras

  • 150 gram gula pasir atau gula merah, larutkan dengan sedikit air

  • 400 ml santan kental

  • Sejumput garam

  • Pewarna alami (opsional, misalnya pandan atau daun suji)

Bahan Taburan (opsional):

  • Kelapa parut secukupnya

Cara Membuat Kue Jongkong Khas Bangka Belitung

Berikut langkah-langkah membuat kue jongkong yang lembut dan gurih:

  1. Mempersiapkan Larutan Gula:

    • Jika menggunakan gula merah, larutkan gula dengan sedikit air di atas api kecil hingga larut. Sisihkan dan dinginkan.

  2. Membuat Adonan:

    • Campur tepung sagu atau tepung beras dengan sejumput garam.

    • Tuang santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan halus dan tidak bergerindil.

    • Tambahkan larutan gula dan pewarna alami jika digunakan. Aduk rata.

  3. Mengukus Kue:

    • Panaskan kukusan dengan api sedang.

    • Tuang adonan ke dalam cetakan yang sudah dialasi daun pisang atau dioles tipis minyak.

    • Kukus selama 20–25 menit hingga matang dan permukaan kue terlihat set.

  4. Penyajian:

    • Angkat kue dari kukusan dan biarkan sedikit dingin.

    • Potong sesuai selera dan taburi kelapa parut jika diinginkan sebelum disajikan.

Keistimewaan Kue Jongkong Bangka Belitung

Kue jongkong memiliki tekstur lembut dan kenyal, berpadu dengan aroma gurih santan dan rasa manis yang pas. Kue ini mudah dibuat dengan bahan sederhana, tetapi tetap menghadirkan rasa tradisional yang autentik.

Selain itu, kue jongkong cocok dijadikan camilan sehari-hari maupun suguhan saat acara khusus. Penampilannya yang menarik, mudah dipotong, dan lembut di mulut membuat kue ini disukai semua kalangan.

Kesimpulan

Kue jongkong khas Bangka Belitung adalah salah satu warisan kuliner tradisional yang memadukan tekstur lembut, aroma santan yang harum, dan rasa manis yang seimbang. Dengan bahan utama tepung sagu atau tepung beras dan santan, kue ini menghadirkan sensasi rasa yang khas dan memikat.

Selain lezat, kue jongkong juga sarat makna budaya, sering hadir dalam acara adat dan perayaan keluarga. Sensasi lembut, gurih, dan manis menjadikan kue ini kudapan tradisional yang tetap relevan dan digemari hingga kini.

Resep Kue Tradisional Bangka Belitung: Legitnya Kue Tabok yang Bikin Nagih

Bangka Belitung, sebuah provinsi kepulauan yang terletak di timur Pulau Sumatra, dikenal bukan hanya karena keindahan pantainya, tetapi juga karena kekayaan kulinernya yang unik dan beragam. Salah satu kue tradisional yang berasal dari daerah ini adalah kue tabok — kue sederhana berbahan dasar tepung beras, santan, dan gula merah, namun punya cita rasa yang kaya dan tekstur yang khas.

Nama “tabok” dalam bahasa lokal berarti “menepuk” atau “memukul”, merujuk pada proses pembuatan kue ini yang melibatkan teknik menekan atau menepuk adonan agar bentuknya padat dan rapi. slot Kue tabok biasanya disajikan dalam balutan daun pisang, menambah aroma harum yang khas dan meningkatkan daya tariknya.

Asal-Usul dan Peran Kue Tabok dalam Tradisi Lokal

Kue tabok merupakan kudapan rumahan yang sering dijumpai di pasar-pasar tradisional Bangka Belitung. Meskipun tidak seterkenal kue-kue tradisional lain dari daerah besar, kue ini punya tempat istimewa dalam kehidupan masyarakat lokal. Biasanya disajikan saat acara keluarga, hari besar, atau sekadar camilan sore hari dengan secangkir teh atau kopi.

Secara turun-temurun, resep kue tabok diwariskan dari para ibu kepada anak-anak mereka. Proses pembuatannya yang sederhana namun membutuhkan perhatian pada takaran dan tekstur menjadikan kue ini sebagai simbol kehangatan rumah dan nilai kekeluargaan.

Bahan-Bahan untuk Membuat Kue Tabok

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue tabok tergolong sederhana dan mudah ditemukan, baik di pasar tradisional maupun di toko bahan kue:

  • 250 gram tepung beras

  • 150 gram gula merah, disisir halus

  • 200 ml santan kental

  • 1/2 sendok teh garam

  • 1 lembar daun pandan, simpulkan

  • Daun pisang untuk membungkus

Beberapa variasi juga menambahkan kelapa parut atau gula pasir untuk menyeimbangkan rasa.

Langkah-Langkah Pembuatan Kue Tabok

  1. Membuat Larutan Gula Merah
    Rebus santan bersama gula merah, daun pandan, dan garam hingga gula larut dan aromanya keluar. Saring dan dinginkan sebentar.

  2. Mencampur Adonan
    Tuang larutan santan ke dalam wadah berisi tepung beras sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan halus dan tidak menggumpal.

  3. Mengukus Adonan
    Siapkan cetakan kecil atau daun pisang yang telah dibentuk seperti mangkuk. Tuang adonan ke dalamnya, lalu kukus selama kurang lebih 30–45 menit hingga matang dan padat.

  4. Proses “Menabok”
    Setelah matang, permukaan kue ditekan atau “ditabok” dengan sendok atau alat penekan kecil untuk memastikan bentuknya padat dan permukaan kue rata.

  5. Penyajian
    Kue tabok bisa disajikan hangat maupun dingin. Aroma dari daun pisang yang melekat pada kue akan menambah kenikmatan saat disantap.

Tekstur dan Rasa yang Menggoda

Kue tabok punya tekstur kenyal tapi lembut, mirip dengan kue talam atau kue lumpur, namun lebih padat. Rasa manisnya tidak berlebihan, dengan aroma gula merah dan santan yang berpadu sempurna. Kelembutan adonan berpadu dengan legitnya gula membuat siapa pun yang mencicipinya ingin kembali merasakannya.

Kue ini sering kali menjadi camilan favorit karena tidak terlalu berat tapi tetap memuaskan, terutama ketika dinikmati di sore hari atau saat berkumpul bersama keluarga.

Makna Budaya dalam Sajian Kue Tabok

Meskipun terlihat sederhana, kue tabok mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Bangka Belitung: kesederhanaan, kebersamaan, dan kearifan lokal. Dalam tradisi masyarakat, membuat kue ini bisa menjadi kegiatan bersama di dapur, mempererat hubungan antar anggota keluarga.

Keberadaan kue tabok juga menjadi pengingat bahwa makanan tradisional tidak selalu harus rumit atau mahal untuk membawa rasa dan makna yang mendalam. Justru, dalam kesederhanaannya, kue tabok menyimpan kekayaan rasa yang jarang ditemukan di jajanan modern.

Kesimpulan

Kue tabok adalah representasi kelezatan khas Bangka Belitung yang sarat akan makna budaya dan tradisi. Dengan bahan-bahan sederhana dan proses pembuatan yang tidak rumit, kue ini berhasil menghadirkan rasa manis legit dan tekstur lembut yang memanjakan lidah. Lebih dari sekadar camilan, kue tabok adalah bagian dari cerita dapur Nusantara yang patut dihargai dan dipertahankan keberadaannya.