Resep Kue Sagu Kenari Nusa Tenggara Timur: Perpaduan Sagu dan Kenari yang Menggoda

Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal dengan kekayaan alam dan budaya yang unik, termasuk ragam kuliner tradisionalnya yang khas. gates of olympus 1000 Salah satu kue tradisional yang cukup populer dan menggoda selera dari daerah ini adalah kue sagu kenari. Kue ini memadukan bahan utama sagu dengan kenari, kacang khas dari wilayah Timur Indonesia, menghasilkan cita rasa yang renyah dan gurih, sekaligus menjadi simbol keunikan kuliner NTT.

Kue sagu kenari bukan hanya sebagai camilan, tetapi juga mewakili tradisi dan kearifan lokal masyarakat NTT yang memanfaatkan kekayaan alam sekitar. Rasanya yang khas dan tekstur yang renyah membuat kue ini selalu dirindukan, baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan.

Asal-Usul dan Filosofi Kue Sagu Kenari

Sagu merupakan salah satu bahan pokok di wilayah timur Indonesia, termasuk NTT, yang telah digunakan secara turun-temurun sebagai makanan pokok maupun bahan camilan. Sedangkan kenari adalah kacang khas NTT yang kaya akan rasa dan nutrisi.

Penggabungan sagu dan kenari dalam kue ini bukan hanya soal rasa, tapi juga simbol harmonisasi antara sumber daya alam lokal dan kreativitas kuliner masyarakat. Kue ini menjadi bagian dari acara adat, pesta keluarga, hingga sebagai oleh-oleh khas NTT yang menyimpan makna keberlanjutan budaya.

Bahan-Bahan Utama Kue Sagu Kenari

Bahan yang digunakan untuk membuat kue sagu kenari cukup sederhana, namun komposisi dan teknik pengolahannya menentukan kelezatan hasil akhir:

  • 300 gram tepung sagu

  • 150 gram kenari, cincang kasar

  • 150 gram gula pasir atau gula merah, serut halus

  • 100 gram mentega atau margarin

  • 2 butir telur ayam

  • 1/4 sendok teh garam

  • 1 sendok teh vanili bubuk

Kacang kenari memberikan tekstur renyah dan aroma khas yang menjadi ciri khas kue ini.

Cara Membuat Kue Sagu Kenari

  1. Mencampur Bahan Kering
    Dalam wadah besar, campurkan tepung sagu, gula, garam, dan vanili bubuk. Aduk rata agar semua bahan tercampur sempurna.

  2. Menambahkan Mentega dan Telur
    Masukkan mentega yang sudah dilembutkan dan telur ke dalam campuran bahan kering. Aduk menggunakan spatula atau tangan hingga membentuk adonan yang bisa dipulung.

  3. Memasukkan Kenari
    Tambahkan kenari cincang ke dalam adonan, aduk rata agar kenari tersebar merata di seluruh adonan.

  4. Membentuk Adonan
    Ambil sedikit adonan dan bentuk bulatan kecil atau sesuai selera. Letakkan di atas loyang yang sudah dialasi kertas roti atau dioles mentega.

  5. Memanggang Kue
    Panaskan oven pada suhu 160°C. Panggang kue selama 20–30 menit hingga permukaannya berubah menjadi keemasan dan aromanya harum.

  6. Mendinginkan dan Menyimpan
    Angkat kue dari oven, biarkan dingin sebelum disimpan dalam toples kedap udara agar tetap renyah dan tahan lama.

Karakteristik Rasa dan Tekstur

Kue sagu kenari memiliki tekstur renyah di luar dan sedikit rapuh di dalam, khas dari penggunaan tepung sagu yang dipadukan dengan kacang kenari. Rasa manis dari gula yang seimbang dengan gurihnya mentega dan aroma harum kenari menciptakan sensasi yang menggoda dan memanjakan lidah.

Perpaduan tersebut membuat kue ini berbeda dari camilan berbahan sagu lainnya, karena memiliki dimensi rasa dan tekstur yang kaya serta unik.

Peran Kue Sagu Kenari dalam Tradisi NTT

Kue sagu kenari sering kali menjadi bagian dari hidangan dalam acara adat dan perayaan besar di NTT. Kue ini juga menjadi pilihan oleh-oleh khas yang menggambarkan kekayaan alam dan budaya setempat.

Pelestarian resep dan teknik pembuatan kue ini adalah bentuk penghargaan masyarakat terhadap warisan leluhur sekaligus cara mengenalkan kekayaan kuliner lokal ke generasi berikutnya dan wisatawan.

Kesimpulan

Kue sagu kenari dari Nusa Tenggara Timur adalah perpaduan harmonis antara bahan alami sagu dan kenari yang menghasilkan camilan renyah, gurih, dan manis. Dengan resep sederhana namun kaya makna, kue ini mewakili kekayaan budaya dan sumber daya alam yang dimiliki NTT. Kue sagu kenari tidak hanya menggoda lidah tetapi juga membawa cerita dan tradisi yang patut dijaga dan terus diwariskan.